Sabuk Kombinasi 7 Kayu Bertuah
Selamat Datang di blog kami INDONESIA CRAFT sajian blog tentang penjualan produk herbal khas nusantara dari berbagai daerah dengan memanfaatkan potensi alam nusantara. Berikut ini adalah produk Sabuk Kombinasi 7 Kayu Bertuah , Persembahan team INDONESIA CRAFT kami jual dengan harga :
Selamat Datang di blog kami INDONESIA CRAFT sajian blog tentang penjualan produk herbal khas nusantara dari berbagai daerah dengan memanfaatkan potensi alam nusantara. Berikut ini adalah produk Sabuk Kombinasi 7 Kayu Bertuah , Persembahan team INDONESIA CRAFT kami jual dengan harga :
(harga belum termasuk ongkos kirim)
Berikut ini adalah foto produk yang kami tawarkan dan untuk melihat foto satu persatu siilahkan pelajari gambar di bawah ini dengan menggeser pada scroll yang tersendia.
Untuk melihat dan mempelajari terkait dengan artikel produk anda dapat menyimak tulisan di bawah ini.
By : M Imron Pribadi
Kombinasi Kayu Bertuah
Sabuk Kombinasi 7 Kayu Bertuah Jenis produk ini terbuat asli dari bahan ASLI 100% dengan proses produksi full hand made etnik khas Jember yang di produksi oleh team kreatif INDONESIA CRAFT Jember yang sudah profesional dalam pengembangan produk berbagai macam kerajinan.
Sajian produk yang kami sajikan dalam lapak ini adalah berbagai macam kerajinan tasbih, gelang, cincin, sabuk, keris, tongkat, japamala, kalung, aksesoris, pipa rokok, seni ukir, seni pahat,seni lukis dot painting, seni grafir, seni ukir tradisional, mebel ukir, godo, gagang golok, tombak, dan multi craft lainnya.
Di bidang peralatan dapur tradisional kami juga menyajikan produk berbagai macam alat dapur di lapak ini seperti cangkir, kayu, cobek kayu, nampan kayu, piring kayu, soltet kayu, gelas kayu, sutel kayu, sumpit kayu, sodet kayu, entong kayu, plesmet dan berbagai macam kerajinan ayaman dan lainnya.
PELANGGAN YANG TERHORMAT, JIKA MINAT TERTARIK DENGAN PRODUK INI DAN SEBELUM MEMBELI LEBIH BAIK KAMI ANJURKAN UNTUK CHATTING TERLEBIH DAHULU TERKAIT KETERSEDIAAN STOCK, KWALITAS BARANG, WARNA BARANG, CORAK, MOTIF, UKURAN DLL. JIKA LANGSUNG ORDER MAKA AKAN KAMI KIRIM SESUAI STOCK YANG ADA DAN SESUAI PADA DISKRIPSI JUDUL.
Kayu Kelor
Kayu kelor banyak terdapat di pulau Jawa dan merupakan kayu bertuah yang paling banyak terdapat di pedesaan. Kayu jenis ini telah melegenda sejak jaman dahulu. Pada umumnya kayu ini ditanam dengan alasan untuk jamu atau kegunaan lainnya yang berhubungan dengan kesehatan.
Bentuk daun yang kecil- kecil dan sangat banyak. Bentuk kulit kayu berwarna kelabu, dan kayu berwarna putin. Pada umumnya kayu ini tidak mempunyai teras pad batangnya, tetapi adakalanya kayu ini mempunyai teras di dalamnya.
Kayu ini mempunyai manfaat yang cukup banyak, dari tuah alami sampai tuah gaibnya mempunyai peranan yang cukup penting. Kayu kelor dipercaya bila dipukulkan terhadap lawan yang mempunyai kekuatan gaib yang jahat, maka kekuatannya akan musnah dan hilang secara permanen.
Kayu kelor banyak digunakan sebagai syarat apabila ada orang yang akan meninggal, tetapi sulit mati karena ilmu gaib yang ia miliki tidak bisa lepas dari tubuhnya. Maka kayu ini berperan untuk menghilangkan kekuatan yang menghalangi kematiannya. Apabila menghadapi orang yang yang kesurupan, maka dengan menggosokkan daun pada tiap persendiannya (khususnya pada tengkuk) maka akan membuat ia cepat siuman. Daun yang digosokkan adalah daun yang bukan berupa daun yang kering, tetapi yang basah dan di remas- remas terlebih dahulu. Teras pada kayu kelor sangat jarang bisa ditemukan pada setiap pohon yang ada. Teras ini dipercaya mempunyai tuah yang sangat menjur sebagai obat beberap penyakit dan sebagai jimat yang ampuh. Manakala dibuat pada cincin, maka jika ada lawan yang berniat jahat akan mampu mengalahkan niat jahat yang ada dalam hati lawan. Teras disini biasa disebut dengan sebutan Galih Kelor. Pada teras atau galih ini banyak yang mencari karena mampu memberikan tambahan kekuatan extra dari kekuatan yang ia miliki. Dipercaya mampu menambah kekebalan gaib dalam diri yang membawanya. Karena mempunyai sifat yang kasar, maka kayu ini tidak sesuai jika dibawa oleh seseorang yang berwatak mudah marah. Namun keberadaan galih tidak ada pada setiap kayu Kelor yang tumbuh.
Kayu Kalimosodo
Khasiat Gelang Kayu Kalimasada Alias Kayu Kalimosodo Terkenal Ampuh merupakan gelang pusaka yang terbuat dari kayu kalimasada, mungkin anda tidak asing dengan kalimat “kalimasada”. Nah Benar sekali, nama kayu bertuah yang satu ini sama dengan nama senjata andalan milik tokoh pandawa Yudistira. Kayu bertuah Kalimasada merupakan salah satu dari tiga serangkai kayu keramat (selain Kalimasada dan dewadaru). Dibandingkan dengan saudaranya, Setigi dan dewadaru, kayu kalimasada memiliki berat yang lebih ringan. Pola warnanya pun lebih matang dan gelap. Kayu kalimasada mempunyai energi yang kuat, akan tetapi energinya akan lebih terlengkapi bila dipakai bersama Setigi ataupun dewadaru.
Gelang Kayu Kalimasada Alias Kayu Kalimosodo Terkenal Ampuh ini mempunyai Khasiat Insya Allah untuk:
Sarana Meningkatkan Spiritualitas
Meningkatkan bakat alami mata batin.
Memudahkan Anda merasakan energi dan keberadaan makhluk astral di sekitar Anda.
Anda lebih mudah mengakses energi alami semesta untuk berbagai keperluan Anda.
Diri menjadi lebih sadar akan kemaha-Agungan Tuhan
Meningkatkan kemampuan Anda untuk khusyu (fokus) dalam aktivitas spiritual.
Meningkatkan hasil dalam belajar berbagai jenis ilmu spiritual dari aliran apapun.
Meningkatkan konsentrasi dalam berdzikir, yoga, atau meditasi.
Menjernihkan dan menenangkan pikiran yang kacau.
Kepercayaan Diri
Meningkatkan kepercayaan diri dalam pergaulan di mana saja.
Memunculkan sikap mudah bergaul dengan orang/lingkungan baru.
Meningkatkan keberanian dan kepercayaan diri dalam segala bidang.
Anda lebih merasa tenang, terkontrol dan merasa kuat setiap saat.
Membentuk rasa nyaman dan tenang ketika berbicara di depan banyak orang.
Kecerdasan
Meningkatkan kemampuan berpikir dalam menyelesaikan masalah
Meningkatkan potensi otak Anda agar berfungsi maksimal.
Meningkatkan kreativitas atau kecerdasan untuk menciptakan sesuatu yang baru.
Lebih mudah dalam memahami dan mempelajari kemampuan baru.
Meningkatkan kemampuan fokus dan konsentrasi
Anda mampu fokus dan konsentrasi dalam segala kondisi.
Daya Ingat
Mengatasi sifat mudah lupa
Mencegah kepikunan
Mempermudah Anda dalam menghafal
Ukuran kayu kalimasada bertuah
Berasal Dari Bahan : Kayu Stigi Darat.
Ukuran Bulatan : +- 12x12x12 Milimeter.
Ukuran Gelang : +- 17 Centimeter ( Elastisitas 3-4 Centimeter )
Stok produk Gelang Kayu Stigi Darat ini : Jumlah Terbatas, dan yang dikirim merupakan stok terakhir. Untuk corak motif serat dan warna hampir sama namun tidak sama persis seperti yang difoto. Foto tersebut merupakan sebagian produk gelang pusaka tersebut. Jika anda berminat dengan Khasiat Gelang Kayu Kalimasada Alias Kayu Kalimosodo Terkenal Ampuh ini sebutkan pada admin Kode Produk P6158.
Kayu Dewadaru
Kayu dewadaru di karimun jawa merupakan kayu yang paling dituakan (sepuh) atau dikeramatkan,sejarah sunan Nyamplungan yang membawa kayu ini dari ayahnya yaitu Sunan Gunung Muria yang dahulunya berbentuk tongkat alam ke karimun jawa.Cerita rakyat warga karimun jawa dahulunya tongkat yang di bawa sunan nyamplungan ke karimun jawa itu di tancapkan ke tanah sabdo pandito kata orang jawa tongkat kayu dewadaru tumbuh layaknya pohon pada umumnya dan lama ke lamaan beranak tunas dan tumbuh di pulau ini.Petilasan bekas pohon induk dewa daru ini masih bisa di saksikan di area makam sang wali dan pada saat ini sudah di kurung tembok, dawuh sang juru kunci makom, jika ada yang membawa cuilan kayu dewadaru sedikitpun dari bahan paling sepuh ini iso ndadekke orak karuan (bisa menjadikan malapetaka) dengan alasan tersebutlah di kurung tembok beton cor tebal. Kisah cerita warga karimun jawa Kayu Dewadaru jika dibawa keluar dari kepulauan karimun jawa di perairan laut pulau ini akan mendatangkan angin dan ombak besar sehingga beberapa kapal yang tenggelam terombang-ambing ombak atau angin taufan,karena sifat kayu ini mendatangkan angin dan ombak besar jika dibawa ke tengah laut karimun jawa.”Seakan-akan kayu ini tidak mau dibawa keluar dari pulau” masih ada saksi hidup yang mengalami kejadian ini. Warga pulau karimun jawa maupun warga jepara kota sendiri,bahkan ibu kandung,nenek juga pak lek saya mengalaminya "Alhamdulillah selamat karena berhasil menemukan kayu yang diselipkan di kemudi kapal dan dibuang ke laut,akhirnya awan yang gelap kembali terang ,angin dan ombak yang tiba-tiba ganas mulai bersahabat lagi,selamatlah ibu dan nenek saya.Sepenggal cerita yang memang apa adanya dari warga pulau. Wallhua`lam bissawab kang mif tidak pernah mengalami hal ini,namun jika anda berkunjung ke kepulauan karimun jawa cerita-cerita ini masih bisa ditanyakan ke warga asli sana. Sejak terakhir kejadian kapal tongkol pecah terhantam badai ombak karena dibawanya kayu dewadaru di kapal,maka para tokoh sesepuh pulau melakukan riyadhoh yang bertujuan meredam efek negatif membawa kayu ini keluar dari pulau.Akhirnya dari tirakat para sesepuh diwejangkan,. Jauh sebelum kejadian itu orang membawa kayu ini yang dari area makam dengan cara ditarik dengan kapal menggunakan tali tambang tidak dimuat di perahu penyebrangan untuk membwa kayu ini keluar dari pulau karimun jawa. Dengan menggunakan kapal berpasak tiga kayu inilah sekarang para nelayan maupun warga mantap hati membawa kayu dewadaru keluar dari pulau. Wallahua`lam bissowab. Sejak riyadhoh tirakat para sesepuh,ke tiga kayu ini mulai terkenal luas sebagai pasangan campuran tiga kayu serangkai untuk tongkat,tasbih maupun aksesoris yang merupakan kerajinan khas karimun jawa.
Ciri asi kayu dewadaru karimun jawa adalah warna putih kekuningan-coklat kuning, makin tua seratnya akan makin lebar. Bahan kayu walaupun lama tersimpan puluhan tahunpun kayu luar nampak kering namun saat dibelah akan terlihat basah berminyak dan beraroma kecut. Karakter batang dari pinggir sampai ke tengah akan berwarna sama serasi " pinggir kuning tengahpun kuning". Bagian kayu ini ada yang tenggelam ada yang terapung, walaupun terapung namun untuk kayu dewadaru tua dalam bentuk tasbih gelang dan aksesoris lainnya saat sering dipakai lama kelamaan akan tenggelam di air-keunikan kayu dewadaru. Daun dewandaru merupakan daun tunggal, berwarna hijau berbentuk lonjong dengan ujung dan pangkal yang meruncing. Daun berukuran sekitar 5 sentimeter dengan tepi daun yang rata dan pertulangan menyirip. Bunga tunggal dengan daun pelindung kecil berwarna hijau, mahkota bunga berwarna kuning sedangkan benang sari dan putik berwarna putih. Buahnya buni (bulat) dengan diameter sekitar 1,5 cm, berwarna merah. Bijinya kecil, keras, berwarna coklat. Tumbuhan dewandaru tersebar di daerah Amerika Selatan seperti Suriname, Brazil, Argentina, Urugay, dan Paraguay. Di Indonesia, tumbuhan ini dapat ditemukan di beberapa tempat di pulau Jawa, Sumatera, dan pulau-pulau kecil sekitarnya. Salah satu daerah yang dikenal sebagai habitat dewandaru adalah kepulauan Karimunjawa. Di tempat terakhir, kayu dewandaru sangat kental nuansa magisnya. Sejarah persebaran pohon dewandaru (Eugenia uniflora) hingga ke Indonesia belum diketahui secara pasti. Kecuali berbagai mitos turun temurun yang berkembang di masyarakat.
Mitos, Khasiat, dan Pemanfaatan. Terutama pada masyarakat jawa, keberadaan pohon dewandaru sarat dengan mitos. Mulai dari mitos soal asal-usulnya hingga berbagai khasiat magis sebagai kayu sakti dan bertuah. Karenanya, kayu dewandaru kerap kali dimanfaatkan untuk membuat aksesoris semisal tasbih, gelang, akik (batu cincin), dan kalung. Beberapa mitos terkait pohon dan kayu dewandaru diantaranya adalah: Kayu (batang) dewandaru (Eugenia uniflora) Kayu (batang) dewandaru (Eugenia uniflora) yang kerap dipercaya sebagai kayu sakti dan bertuah. Pohon dewandaru di tanam oleh Sunan Nyamplungan, putra Sunan Muria, setelah mendapatkannya dari Cina. Seorang bernama dewandaru yang menjadi rebutan antara Kurawa dan Pandawa lantaran dipercaya menjadi kunci untuk menguasai dunia. Agar tidak dapat diperebutkan, orang ini berubah menjadi pohon. Aroma kayu dewandaru sebagai sarana pencapaian kesempurnaan dalam ilmu kanuragan. Dipercaya memiliki khasiat sebagai pengasihan, menambah kharisma, dan pengusir gangguan gaib. Di balik khasiat mistis yang dipercayai oleh sebagian masyarakat, pohon dewandaru ternyata memiliki berbagai manfaat yang teruji secara klinis. Buah dewandaru selain mengandung air juga mengandung protein, karbohidrat, dan vitamin C. Kulit kayunya mengandung tanin. Sedangkan daunnya banyak mengandung minyak atsiri, saponin, flavonoid. Dengan berbagai kandungan yang dipunyainya, dewandaru (Eugenia uniflora) dapat dimanfaatkan sebagai peningkat kualitas astringent, mengurangi tekanan darah tinggi, penurun kolestrol, penurun metabolisme lipid, dan antioksidan. Sepertinya kita tidak boleh terlalu terlena dengan berbagai khasiat mistis yang dipunyai pohon dewandaru (dan pohon ‘bertuah’ lainnya). Sebaliknya, berbagai keyakinan yang berkembang di masyarakat tersebut hendaknya memacu kita untuk mengeksplorasi kandungan dan khasiatnya secara klinis dan ilmiah. Bisa jadi, para pendahulu kita mencoba memberitahu kita tentang manfaat besar suatu spesies, faktor tingkat pemahaman dan pengetahuan lah yang kemudian merubah pesan tersebut menjadi serangkaian kisah mistis dan magic. Klasifikasi ilmiah: Kerajaan: Plantae. Divisi: Spermatophyta. Subdivisi: Angiospermae. Famili: Myrtaceae. Genus: Eugenia. Spesies: Eugenia uniflora.
Kayu dewadaru memang sangat istimewa di keluarga gubugtasbeh kang miftachul ulum,
ibunda Asripah (ibu kandung kangmif )dan paklek Marto " karimun jawa '' adik dari ibu mewarisi potongan tongkat pendek dari Yai/kakek Paimin.
Ayah kami bapak Darso mewariskan kayu dewadaru ke tiga anaknya Solekhan kakak pertama, dan mbakyu ummiyati kakak perempuan anak ke dua dan kang mif sendiri. Oleh bapak pada tahun 60an kayu ini susah dan banyak sarat cara ubtuk membawa keluar dari pulau, namun hal ini harus diperjuangkan karena petuah para guru orang tua kami kayu dewadaru jika sudah berhasil keluar dari pulau akan membawa banyak manfaat.
Dan masih banyak lagi cerita tentang kayu dewadaru ini....., silakan berkunjung langsung ke gubugtasbeh untik berbagi info dan pengalaman.
Kayu Kaokah
Kayu Kokka atau biasa disebut dengan Kayu Kaukah merupakan kayu tertua di antara kayu yang lain. Kayu ini termasuk jenis tumbuhan Palma. Banyak sekali sejarah yang terkandung di dalam Kayu Kokka itu sendiri. Menurut historis Islam, Kayu Kokka pada zaman dulu merupakan kayu yang memiliki keajaiban dan mengandung mukjizat yang luar biasa pada masa Rosul. Sejarah nabi mengatakan bahwa Kayu Koka digunakan oleh Nabi Musa A.S. untuk membelah lautan saat dikejar Raja Firaun dan bala tentaranya. Sama halnya dengan Nabi Nuh, beliau memanfaatkan Kayu Kokka sebagai bahan dasar kapal sehingga beliau dan para umatnya dapat selamat dari ancaman bahaya arus banjir bandang. Selanjutnya, Nabi Sulaiman menggunakan Kayu Kokka dan memanfaatkannya sehingga beliau berhasil menguasai seluruh jin yang ada di alam semesta. Demikian halnya dengan Nabi Muhammad yang telah menggunakan Kayu Kokka sebagai tasbih.
Pohon Kokka dikenal memiliki usia ratusan hingga ribuan tahun silam sehingga ia dikeramatkan. Maka dari itulah Kayu Kokka ini banyak digunakan oleh masyarakat sebagai sarana spiritual demi mencapai tujuan atau hajat yang diinginkannya. Terutama dalam hal menjaga diri atau untuk perlindungan agar terhindar dari segala marabahaya. Alasan itulah yang mendasari bawah masyarakat kuno dulunya sering meletakkan Kayu Kokka di dalam rumah sebagai benteng perlindungan. Memang, sejak dulu Kayu Kokka telah banyak digunakan oleh masyarakat sebagai sarana spiritual dalam mencapai kesuksesan hidup. Kemudian di tangan Master Khilman, Kayu koka ini diubah menjadi gelang bertuah yang berdaya guna tinggi. Selain memiliki energi secara alami, Kayu Kokka pun telah diproses dan diisi energi lebih kuat sehingga benar-benar mengandung tuah lebih padat dan lebih fokus dari sebelumnya. Dengan demikian, beragam manfaat bisa Anda dapatkan.
KAYU NAGASARI
Pohon ini asalnya dari India, banyak ditanam dihalaman atau kebun dibawah 1300 m dpl didaerah Jawa dan Bali, bisa mencapai tinggi 20 m dengan diameter 50 cm. Yang dianggap bertuah umumnya terdapat di makam-makam tokoh sejarah, misal Raja, Ulama seperti di Imogiri, Kotagede, Kudus dan Gunung Muria. Daun yang muda berwarna merah, duduk berhadapan, bunga besar dengan 4 helai daun mahkota yang berwarna putih, berbau wangi. Sedang buahnya berkulit keras disebut Gandhek berisi 1 – 4 biji. Mulai akar, daun, bunga sampai kulit dan kayu dimanfaatkan untuk obat dan azimat penangkal bahaya. Kuncup bunga yang masih tertutup disebut sari kurung atau cangkok kurung. Sedang kuncup bunga yang telah terbuka disebut sari mekar atau cangkok mekar. Benang sarinya harum, dinamakan podhisari atau sari naga / sari cangkok. Bunga yang telah diambil benang sarinya ditumbuk halus menjadi obat-obatan disebut sari cangkok. Semua ini menjadi bahan campuran pelbagai obat racikan.
Biji Nagasari juga banyak dimanfaatkan untuk obat luar, caranya biji ditumbuk halus setelah dihilangkan kulit kerasnya, kemudian ditaruh dalam minyak kelapa atau wijen (sesam oil) dan dipanasi. Minyak ini sangat baik untuk luka infeksi, eksim menahun, bengkak bahkan bisul dan segala macam penyakit kulit. Untuk pengobatan sebaiknya dalam keadaan hangat larutan nogosari dalam minyak itu dioleskan pada bagian yang sakit. Biji Nagasari juga dapat digunakan untuk pengobatan infeksi dalam. Caranya, ambil 3 –5 nogosari, pecah dan tumbuk lalu taruh dalam gelas berikut kulitnya lalu seduh dengan air setengah panas (air termos), diamkan sekitar 5 menit dan setelah dingin diminumkan pada si sakit. Isinya jangan dibuang tetapi isi dengan air panas lagi dan lima jam kemudian diminumkan lagi kemudian ditambah air panas lagi dan minumkan 5 jam kemudian. Air nogosari ini sangat baik untuk mengobati haid yang selalu sakit, pendarahan lambung dan keputihan. Menurut pengalaman banyak orang, segala penyakit yang mempunyai efek panas badan dapat disembuhkan dengan nogosari, baik dengan seduhan dalam air mulai dari biji, serpihan kayu, daun, bunga atau kulit kayunya. Kulit kayu Nogosari berwarna coklat, jika sudah tua menjadi coklat kehitaman atau coklat dengan serat serat hitam. Kayu yang dianggap mempunyai daya gaib istimewa terutama yang dari makam leluhur. Untuk mendapatkannya dianjurkan puasa mutih (hanya makan nasi dan minum air putih) selama beberapa hari. Sebelum memotong kayu, seyogyanya melakukan sesaji selamatan menurut petunjuk penjaga makam.
Kayu Stigi
Stigi atau Drini (Pemphis acidula) Kayu Bertuah Nasional
Stigi, Setigi, Santigi, atau Drini (Pemphis acidula) menjadi salah satu pohon dan kayu yang diyakini memiliki tuah (kekuatan gaib). Bahkan diantara kayu-kayu bertuah lainnya semisal Dewandaru, Nagasari, dan Pulai, Stigi dianggap sebagai Raja Kayu Bertuah. Wajar jika kemudian tumbuhan semak pesisir bernama stigi atau centigi ini dijadikan jimat dan penyerap racun sehingga terkenal di kalangan pelaku metafisika. Selain tenar dan dianggap memiliki kekuatan ghaib oleh kalangan metafisika, Stigi (Pemphis acidula) juga menjadi tanaman favorit pencinta bonsai. Karakteristik batang, percabangan, daun, bunganya, dan daya tahan tanaman menjadikan Santigi sebagai bahan bonsai berkelas mahal. Kayu dan pohon Stigi dikenal dengan berbagai nama lokal. Nama-nama lokal itu antara lain Centigi, Cantinggi, Drini, Kastigi, Mentigi, Setigi, Sentigi, Santigi, dan Santiki. Nama latin tumbuhan bertuah ini adalah Pemphis acidula J.R. Forst. & G. Forst. Nama ini memiliki beberapa nama sinonim seperti Lythrum pemphis L., Mangium porcellanicum Rumph., Melanium fruticosum Spreng., Pemphis angustifolia Roxb., dan Pemphis setosa Blanco. Penamaan tumbuhan ini diambil dari kata “Pemphis” (Yunani), yang berarti “bengkak”, yang mengacu pada buahnya saat matang; dan kata “acidula” (Latin), yang berarti masam, yang merujuk ke rasa daunnya.
Mengenal Stigi (Pemphis acidula) Pohon Setigi atau Drini (Pemphis acidula) merupakan tumbuhan perdu yang tumbuh di daerah pesisir berkarang, berbasir, atau di tepi hutan mangrove. Tumbuh di daerah beriklim tropis yang tersebar luas di pesisir Asia Selatan yang meliputi Indonesia, Filipina, Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam, dan Srilanka. Juga hidup di Pesisir Australia bagian utara, Papua Nugini, Kepulauan Solomon, Mikronesia, Fiji, Guam, Kaledonia Baru, dan Palau. Pun di Afika Timur seperti Maladewa , Mozambik , Tanzania, dan Seychelles. Pohon Stigi atau Santigi mempunyai tinggi rata-rata 4 meter, meskipun di beberapa kondisi bisa mencapai hingga 10 meter. Batang berkelok dan bengkok-bengkok dengan percabangan yang tidak teratur. Kulit batang berwarna abu-abu hingga coklat tua dan bersisik (pecah-pecah). Daun tunggal dan tumbuh bersilangan. Berwarna hijau pucat, berdaging tebal, berbentuk elips atau lonjong bulat telur dengan panjang 1-3 cm dan lebar 0,3-1 cm.
BERSAMBUNG ........
Kombinasi Kayu Bertuah
Sabuk Kombinasi 7 Kayu Bertuah Jenis produk ini terbuat asli dari bahan ASLI 100% dengan proses produksi full hand made etnik khas Jember yang di produksi oleh team kreatif INDONESIA CRAFT Jember yang sudah profesional dalam pengembangan produk berbagai macam kerajinan.
Sajian produk yang kami sajikan dalam lapak ini adalah berbagai macam kerajinan tasbih, gelang, cincin, sabuk, keris, tongkat, japamala, kalung, aksesoris, pipa rokok, seni ukir, seni pahat,seni lukis dot painting, seni grafir, seni ukir tradisional, mebel ukir, godo, gagang golok, tombak, dan multi craft lainnya.
Di bidang peralatan dapur tradisional kami juga menyajikan produk berbagai macam alat dapur di lapak ini seperti cangkir, kayu, cobek kayu, nampan kayu, piring kayu, soltet kayu, gelas kayu, sutel kayu, sumpit kayu, sodet kayu, entong kayu, plesmet dan berbagai macam kerajinan ayaman dan lainnya.
PELANGGAN YANG TERHORMAT, JIKA MINAT TERTARIK DENGAN PRODUK INI DAN SEBELUM MEMBELI LEBIH BAIK KAMI ANJURKAN UNTUK CHATTING TERLEBIH DAHULU TERKAIT KETERSEDIAAN STOCK, KWALITAS BARANG, WARNA BARANG, CORAK, MOTIF, UKURAN DLL. JIKA LANGSUNG ORDER MAKA AKAN KAMI KIRIM SESUAI STOCK YANG ADA DAN SESUAI PADA DISKRIPSI JUDUL.
Kayu Kelor
Kayu kelor banyak terdapat di pulau Jawa dan merupakan kayu bertuah yang paling banyak terdapat di pedesaan. Kayu jenis ini telah melegenda sejak jaman dahulu. Pada umumnya kayu ini ditanam dengan alasan untuk jamu atau kegunaan lainnya yang berhubungan dengan kesehatan.
Bentuk daun yang kecil- kecil dan sangat banyak. Bentuk kulit kayu berwarna kelabu, dan kayu berwarna putin. Pada umumnya kayu ini tidak mempunyai teras pad batangnya, tetapi adakalanya kayu ini mempunyai teras di dalamnya.
Kayu ini mempunyai manfaat yang cukup banyak, dari tuah alami sampai tuah gaibnya mempunyai peranan yang cukup penting. Kayu kelor dipercaya bila dipukulkan terhadap lawan yang mempunyai kekuatan gaib yang jahat, maka kekuatannya akan musnah dan hilang secara permanen.
Kayu kelor banyak digunakan sebagai syarat apabila ada orang yang akan meninggal, tetapi sulit mati karena ilmu gaib yang ia miliki tidak bisa lepas dari tubuhnya. Maka kayu ini berperan untuk menghilangkan kekuatan yang menghalangi kematiannya. Apabila menghadapi orang yang yang kesurupan, maka dengan menggosokkan daun pada tiap persendiannya (khususnya pada tengkuk) maka akan membuat ia cepat siuman. Daun yang digosokkan adalah daun yang bukan berupa daun yang kering, tetapi yang basah dan di remas- remas terlebih dahulu. Teras pada kayu kelor sangat jarang bisa ditemukan pada setiap pohon yang ada. Teras ini dipercaya mempunyai tuah yang sangat menjur sebagai obat beberap penyakit dan sebagai jimat yang ampuh. Manakala dibuat pada cincin, maka jika ada lawan yang berniat jahat akan mampu mengalahkan niat jahat yang ada dalam hati lawan. Teras disini biasa disebut dengan sebutan Galih Kelor. Pada teras atau galih ini banyak yang mencari karena mampu memberikan tambahan kekuatan extra dari kekuatan yang ia miliki. Dipercaya mampu menambah kekebalan gaib dalam diri yang membawanya. Karena mempunyai sifat yang kasar, maka kayu ini tidak sesuai jika dibawa oleh seseorang yang berwatak mudah marah. Namun keberadaan galih tidak ada pada setiap kayu Kelor yang tumbuh.
Kayu Kalimosodo
Khasiat Gelang Kayu Kalimasada Alias Kayu Kalimosodo Terkenal Ampuh merupakan gelang pusaka yang terbuat dari kayu kalimasada, mungkin anda tidak asing dengan kalimat “kalimasada”. Nah Benar sekali, nama kayu bertuah yang satu ini sama dengan nama senjata andalan milik tokoh pandawa Yudistira. Kayu bertuah Kalimasada merupakan salah satu dari tiga serangkai kayu keramat (selain Kalimasada dan dewadaru). Dibandingkan dengan saudaranya, Setigi dan dewadaru, kayu kalimasada memiliki berat yang lebih ringan. Pola warnanya pun lebih matang dan gelap. Kayu kalimasada mempunyai energi yang kuat, akan tetapi energinya akan lebih terlengkapi bila dipakai bersama Setigi ataupun dewadaru.
Gelang Kayu Kalimasada Alias Kayu Kalimosodo Terkenal Ampuh ini mempunyai Khasiat Insya Allah untuk:
Sarana Meningkatkan Spiritualitas
Meningkatkan bakat alami mata batin.
Memudahkan Anda merasakan energi dan keberadaan makhluk astral di sekitar Anda.
Anda lebih mudah mengakses energi alami semesta untuk berbagai keperluan Anda.
Diri menjadi lebih sadar akan kemaha-Agungan Tuhan
Meningkatkan kemampuan Anda untuk khusyu (fokus) dalam aktivitas spiritual.
Meningkatkan hasil dalam belajar berbagai jenis ilmu spiritual dari aliran apapun.
Meningkatkan konsentrasi dalam berdzikir, yoga, atau meditasi.
Menjernihkan dan menenangkan pikiran yang kacau.
Kepercayaan Diri
Meningkatkan kepercayaan diri dalam pergaulan di mana saja.
Memunculkan sikap mudah bergaul dengan orang/lingkungan baru.
Meningkatkan keberanian dan kepercayaan diri dalam segala bidang.
Anda lebih merasa tenang, terkontrol dan merasa kuat setiap saat.
Membentuk rasa nyaman dan tenang ketika berbicara di depan banyak orang.
Kecerdasan
Meningkatkan kemampuan berpikir dalam menyelesaikan masalah
Meningkatkan potensi otak Anda agar berfungsi maksimal.
Meningkatkan kreativitas atau kecerdasan untuk menciptakan sesuatu yang baru.
Lebih mudah dalam memahami dan mempelajari kemampuan baru.
Meningkatkan kemampuan fokus dan konsentrasi
Anda mampu fokus dan konsentrasi dalam segala kondisi.
Daya Ingat
Mengatasi sifat mudah lupa
Mencegah kepikunan
Mempermudah Anda dalam menghafal
Ukuran kayu kalimasada bertuah
Berasal Dari Bahan : Kayu Stigi Darat.
Ukuran Bulatan : +- 12x12x12 Milimeter.
Ukuran Gelang : +- 17 Centimeter ( Elastisitas 3-4 Centimeter )
Stok produk Gelang Kayu Stigi Darat ini : Jumlah Terbatas, dan yang dikirim merupakan stok terakhir. Untuk corak motif serat dan warna hampir sama namun tidak sama persis seperti yang difoto. Foto tersebut merupakan sebagian produk gelang pusaka tersebut. Jika anda berminat dengan Khasiat Gelang Kayu Kalimasada Alias Kayu Kalimosodo Terkenal Ampuh ini sebutkan pada admin Kode Produk P6158.
Kayu Dewadaru
Kayu dewadaru di karimun jawa merupakan kayu yang paling dituakan (sepuh) atau dikeramatkan,sejarah sunan Nyamplungan yang membawa kayu ini dari ayahnya yaitu Sunan Gunung Muria yang dahulunya berbentuk tongkat alam ke karimun jawa.Cerita rakyat warga karimun jawa dahulunya tongkat yang di bawa sunan nyamplungan ke karimun jawa itu di tancapkan ke tanah sabdo pandito kata orang jawa tongkat kayu dewadaru tumbuh layaknya pohon pada umumnya dan lama ke lamaan beranak tunas dan tumbuh di pulau ini.Petilasan bekas pohon induk dewa daru ini masih bisa di saksikan di area makam sang wali dan pada saat ini sudah di kurung tembok, dawuh sang juru kunci makom, jika ada yang membawa cuilan kayu dewadaru sedikitpun dari bahan paling sepuh ini iso ndadekke orak karuan (bisa menjadikan malapetaka) dengan alasan tersebutlah di kurung tembok beton cor tebal. Kisah cerita warga karimun jawa Kayu Dewadaru jika dibawa keluar dari kepulauan karimun jawa di perairan laut pulau ini akan mendatangkan angin dan ombak besar sehingga beberapa kapal yang tenggelam terombang-ambing ombak atau angin taufan,karena sifat kayu ini mendatangkan angin dan ombak besar jika dibawa ke tengah laut karimun jawa.”Seakan-akan kayu ini tidak mau dibawa keluar dari pulau” masih ada saksi hidup yang mengalami kejadian ini. Warga pulau karimun jawa maupun warga jepara kota sendiri,bahkan ibu kandung,nenek juga pak lek saya mengalaminya "Alhamdulillah selamat karena berhasil menemukan kayu yang diselipkan di kemudi kapal dan dibuang ke laut,akhirnya awan yang gelap kembali terang ,angin dan ombak yang tiba-tiba ganas mulai bersahabat lagi,selamatlah ibu dan nenek saya.Sepenggal cerita yang memang apa adanya dari warga pulau. Wallhua`lam bissawab kang mif tidak pernah mengalami hal ini,namun jika anda berkunjung ke kepulauan karimun jawa cerita-cerita ini masih bisa ditanyakan ke warga asli sana. Sejak terakhir kejadian kapal tongkol pecah terhantam badai ombak karena dibawanya kayu dewadaru di kapal,maka para tokoh sesepuh pulau melakukan riyadhoh yang bertujuan meredam efek negatif membawa kayu ini keluar dari pulau.Akhirnya dari tirakat para sesepuh diwejangkan,. Jauh sebelum kejadian itu orang membawa kayu ini yang dari area makam dengan cara ditarik dengan kapal menggunakan tali tambang tidak dimuat di perahu penyebrangan untuk membwa kayu ini keluar dari pulau karimun jawa. Dengan menggunakan kapal berpasak tiga kayu inilah sekarang para nelayan maupun warga mantap hati membawa kayu dewadaru keluar dari pulau. Wallahua`lam bissowab. Sejak riyadhoh tirakat para sesepuh,ke tiga kayu ini mulai terkenal luas sebagai pasangan campuran tiga kayu serangkai untuk tongkat,tasbih maupun aksesoris yang merupakan kerajinan khas karimun jawa.
Ciri asi kayu dewadaru karimun jawa adalah warna putih kekuningan-coklat kuning, makin tua seratnya akan makin lebar. Bahan kayu walaupun lama tersimpan puluhan tahunpun kayu luar nampak kering namun saat dibelah akan terlihat basah berminyak dan beraroma kecut. Karakter batang dari pinggir sampai ke tengah akan berwarna sama serasi " pinggir kuning tengahpun kuning". Bagian kayu ini ada yang tenggelam ada yang terapung, walaupun terapung namun untuk kayu dewadaru tua dalam bentuk tasbih gelang dan aksesoris lainnya saat sering dipakai lama kelamaan akan tenggelam di air-keunikan kayu dewadaru. Daun dewandaru merupakan daun tunggal, berwarna hijau berbentuk lonjong dengan ujung dan pangkal yang meruncing. Daun berukuran sekitar 5 sentimeter dengan tepi daun yang rata dan pertulangan menyirip. Bunga tunggal dengan daun pelindung kecil berwarna hijau, mahkota bunga berwarna kuning sedangkan benang sari dan putik berwarna putih. Buahnya buni (bulat) dengan diameter sekitar 1,5 cm, berwarna merah. Bijinya kecil, keras, berwarna coklat. Tumbuhan dewandaru tersebar di daerah Amerika Selatan seperti Suriname, Brazil, Argentina, Urugay, dan Paraguay. Di Indonesia, tumbuhan ini dapat ditemukan di beberapa tempat di pulau Jawa, Sumatera, dan pulau-pulau kecil sekitarnya. Salah satu daerah yang dikenal sebagai habitat dewandaru adalah kepulauan Karimunjawa. Di tempat terakhir, kayu dewandaru sangat kental nuansa magisnya. Sejarah persebaran pohon dewandaru (Eugenia uniflora) hingga ke Indonesia belum diketahui secara pasti. Kecuali berbagai mitos turun temurun yang berkembang di masyarakat.
Mitos, Khasiat, dan Pemanfaatan. Terutama pada masyarakat jawa, keberadaan pohon dewandaru sarat dengan mitos. Mulai dari mitos soal asal-usulnya hingga berbagai khasiat magis sebagai kayu sakti dan bertuah. Karenanya, kayu dewandaru kerap kali dimanfaatkan untuk membuat aksesoris semisal tasbih, gelang, akik (batu cincin), dan kalung. Beberapa mitos terkait pohon dan kayu dewandaru diantaranya adalah: Kayu (batang) dewandaru (Eugenia uniflora) Kayu (batang) dewandaru (Eugenia uniflora) yang kerap dipercaya sebagai kayu sakti dan bertuah. Pohon dewandaru di tanam oleh Sunan Nyamplungan, putra Sunan Muria, setelah mendapatkannya dari Cina. Seorang bernama dewandaru yang menjadi rebutan antara Kurawa dan Pandawa lantaran dipercaya menjadi kunci untuk menguasai dunia. Agar tidak dapat diperebutkan, orang ini berubah menjadi pohon. Aroma kayu dewandaru sebagai sarana pencapaian kesempurnaan dalam ilmu kanuragan. Dipercaya memiliki khasiat sebagai pengasihan, menambah kharisma, dan pengusir gangguan gaib. Di balik khasiat mistis yang dipercayai oleh sebagian masyarakat, pohon dewandaru ternyata memiliki berbagai manfaat yang teruji secara klinis. Buah dewandaru selain mengandung air juga mengandung protein, karbohidrat, dan vitamin C. Kulit kayunya mengandung tanin. Sedangkan daunnya banyak mengandung minyak atsiri, saponin, flavonoid. Dengan berbagai kandungan yang dipunyainya, dewandaru (Eugenia uniflora) dapat dimanfaatkan sebagai peningkat kualitas astringent, mengurangi tekanan darah tinggi, penurun kolestrol, penurun metabolisme lipid, dan antioksidan. Sepertinya kita tidak boleh terlalu terlena dengan berbagai khasiat mistis yang dipunyai pohon dewandaru (dan pohon ‘bertuah’ lainnya). Sebaliknya, berbagai keyakinan yang berkembang di masyarakat tersebut hendaknya memacu kita untuk mengeksplorasi kandungan dan khasiatnya secara klinis dan ilmiah. Bisa jadi, para pendahulu kita mencoba memberitahu kita tentang manfaat besar suatu spesies, faktor tingkat pemahaman dan pengetahuan lah yang kemudian merubah pesan tersebut menjadi serangkaian kisah mistis dan magic. Klasifikasi ilmiah: Kerajaan: Plantae. Divisi: Spermatophyta. Subdivisi: Angiospermae. Famili: Myrtaceae. Genus: Eugenia. Spesies: Eugenia uniflora.
Kayu dewadaru memang sangat istimewa di keluarga gubugtasbeh kang miftachul ulum,
ibunda Asripah (ibu kandung kangmif )dan paklek Marto " karimun jawa '' adik dari ibu mewarisi potongan tongkat pendek dari Yai/kakek Paimin.
Ayah kami bapak Darso mewariskan kayu dewadaru ke tiga anaknya Solekhan kakak pertama, dan mbakyu ummiyati kakak perempuan anak ke dua dan kang mif sendiri. Oleh bapak pada tahun 60an kayu ini susah dan banyak sarat cara ubtuk membawa keluar dari pulau, namun hal ini harus diperjuangkan karena petuah para guru orang tua kami kayu dewadaru jika sudah berhasil keluar dari pulau akan membawa banyak manfaat.
Dan masih banyak lagi cerita tentang kayu dewadaru ini....., silakan berkunjung langsung ke gubugtasbeh untik berbagi info dan pengalaman.
Kayu Kaokah
Kayu Kokka atau biasa disebut dengan Kayu Kaukah merupakan kayu tertua di antara kayu yang lain. Kayu ini termasuk jenis tumbuhan Palma. Banyak sekali sejarah yang terkandung di dalam Kayu Kokka itu sendiri. Menurut historis Islam, Kayu Kokka pada zaman dulu merupakan kayu yang memiliki keajaiban dan mengandung mukjizat yang luar biasa pada masa Rosul. Sejarah nabi mengatakan bahwa Kayu Koka digunakan oleh Nabi Musa A.S. untuk membelah lautan saat dikejar Raja Firaun dan bala tentaranya. Sama halnya dengan Nabi Nuh, beliau memanfaatkan Kayu Kokka sebagai bahan dasar kapal sehingga beliau dan para umatnya dapat selamat dari ancaman bahaya arus banjir bandang. Selanjutnya, Nabi Sulaiman menggunakan Kayu Kokka dan memanfaatkannya sehingga beliau berhasil menguasai seluruh jin yang ada di alam semesta. Demikian halnya dengan Nabi Muhammad yang telah menggunakan Kayu Kokka sebagai tasbih.
Pohon Kokka dikenal memiliki usia ratusan hingga ribuan tahun silam sehingga ia dikeramatkan. Maka dari itulah Kayu Kokka ini banyak digunakan oleh masyarakat sebagai sarana spiritual demi mencapai tujuan atau hajat yang diinginkannya. Terutama dalam hal menjaga diri atau untuk perlindungan agar terhindar dari segala marabahaya. Alasan itulah yang mendasari bawah masyarakat kuno dulunya sering meletakkan Kayu Kokka di dalam rumah sebagai benteng perlindungan. Memang, sejak dulu Kayu Kokka telah banyak digunakan oleh masyarakat sebagai sarana spiritual dalam mencapai kesuksesan hidup. Kemudian di tangan Master Khilman, Kayu koka ini diubah menjadi gelang bertuah yang berdaya guna tinggi. Selain memiliki energi secara alami, Kayu Kokka pun telah diproses dan diisi energi lebih kuat sehingga benar-benar mengandung tuah lebih padat dan lebih fokus dari sebelumnya. Dengan demikian, beragam manfaat bisa Anda dapatkan.
KAYU NAGASARI
Pohon ini asalnya dari India, banyak ditanam dihalaman atau kebun dibawah 1300 m dpl didaerah Jawa dan Bali, bisa mencapai tinggi 20 m dengan diameter 50 cm. Yang dianggap bertuah umumnya terdapat di makam-makam tokoh sejarah, misal Raja, Ulama seperti di Imogiri, Kotagede, Kudus dan Gunung Muria. Daun yang muda berwarna merah, duduk berhadapan, bunga besar dengan 4 helai daun mahkota yang berwarna putih, berbau wangi. Sedang buahnya berkulit keras disebut Gandhek berisi 1 – 4 biji. Mulai akar, daun, bunga sampai kulit dan kayu dimanfaatkan untuk obat dan azimat penangkal bahaya. Kuncup bunga yang masih tertutup disebut sari kurung atau cangkok kurung. Sedang kuncup bunga yang telah terbuka disebut sari mekar atau cangkok mekar. Benang sarinya harum, dinamakan podhisari atau sari naga / sari cangkok. Bunga yang telah diambil benang sarinya ditumbuk halus menjadi obat-obatan disebut sari cangkok. Semua ini menjadi bahan campuran pelbagai obat racikan.
Biji Nagasari juga banyak dimanfaatkan untuk obat luar, caranya biji ditumbuk halus setelah dihilangkan kulit kerasnya, kemudian ditaruh dalam minyak kelapa atau wijen (sesam oil) dan dipanasi. Minyak ini sangat baik untuk luka infeksi, eksim menahun, bengkak bahkan bisul dan segala macam penyakit kulit. Untuk pengobatan sebaiknya dalam keadaan hangat larutan nogosari dalam minyak itu dioleskan pada bagian yang sakit. Biji Nagasari juga dapat digunakan untuk pengobatan infeksi dalam. Caranya, ambil 3 –5 nogosari, pecah dan tumbuk lalu taruh dalam gelas berikut kulitnya lalu seduh dengan air setengah panas (air termos), diamkan sekitar 5 menit dan setelah dingin diminumkan pada si sakit. Isinya jangan dibuang tetapi isi dengan air panas lagi dan lima jam kemudian diminumkan lagi kemudian ditambah air panas lagi dan minumkan 5 jam kemudian. Air nogosari ini sangat baik untuk mengobati haid yang selalu sakit, pendarahan lambung dan keputihan. Menurut pengalaman banyak orang, segala penyakit yang mempunyai efek panas badan dapat disembuhkan dengan nogosari, baik dengan seduhan dalam air mulai dari biji, serpihan kayu, daun, bunga atau kulit kayunya. Kulit kayu Nogosari berwarna coklat, jika sudah tua menjadi coklat kehitaman atau coklat dengan serat serat hitam. Kayu yang dianggap mempunyai daya gaib istimewa terutama yang dari makam leluhur. Untuk mendapatkannya dianjurkan puasa mutih (hanya makan nasi dan minum air putih) selama beberapa hari. Sebelum memotong kayu, seyogyanya melakukan sesaji selamatan menurut petunjuk penjaga makam.
Kayu Stigi
Stigi atau Drini (Pemphis acidula) Kayu Bertuah Nasional
Stigi, Setigi, Santigi, atau Drini (Pemphis acidula) menjadi salah satu pohon dan kayu yang diyakini memiliki tuah (kekuatan gaib). Bahkan diantara kayu-kayu bertuah lainnya semisal Dewandaru, Nagasari, dan Pulai, Stigi dianggap sebagai Raja Kayu Bertuah. Wajar jika kemudian tumbuhan semak pesisir bernama stigi atau centigi ini dijadikan jimat dan penyerap racun sehingga terkenal di kalangan pelaku metafisika. Selain tenar dan dianggap memiliki kekuatan ghaib oleh kalangan metafisika, Stigi (Pemphis acidula) juga menjadi tanaman favorit pencinta bonsai. Karakteristik batang, percabangan, daun, bunganya, dan daya tahan tanaman menjadikan Santigi sebagai bahan bonsai berkelas mahal. Kayu dan pohon Stigi dikenal dengan berbagai nama lokal. Nama-nama lokal itu antara lain Centigi, Cantinggi, Drini, Kastigi, Mentigi, Setigi, Sentigi, Santigi, dan Santiki. Nama latin tumbuhan bertuah ini adalah Pemphis acidula J.R. Forst. & G. Forst. Nama ini memiliki beberapa nama sinonim seperti Lythrum pemphis L., Mangium porcellanicum Rumph., Melanium fruticosum Spreng., Pemphis angustifolia Roxb., dan Pemphis setosa Blanco. Penamaan tumbuhan ini diambil dari kata “Pemphis” (Yunani), yang berarti “bengkak”, yang mengacu pada buahnya saat matang; dan kata “acidula” (Latin), yang berarti masam, yang merujuk ke rasa daunnya.
Mengenal Stigi (Pemphis acidula) Pohon Setigi atau Drini (Pemphis acidula) merupakan tumbuhan perdu yang tumbuh di daerah pesisir berkarang, berbasir, atau di tepi hutan mangrove. Tumbuh di daerah beriklim tropis yang tersebar luas di pesisir Asia Selatan yang meliputi Indonesia, Filipina, Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam, dan Srilanka. Juga hidup di Pesisir Australia bagian utara, Papua Nugini, Kepulauan Solomon, Mikronesia, Fiji, Guam, Kaledonia Baru, dan Palau. Pun di Afika Timur seperti Maladewa , Mozambik , Tanzania, dan Seychelles. Pohon Stigi atau Santigi mempunyai tinggi rata-rata 4 meter, meskipun di beberapa kondisi bisa mencapai hingga 10 meter. Batang berkelok dan bengkok-bengkok dengan percabangan yang tidak teratur. Kulit batang berwarna abu-abu hingga coklat tua dan bersisik (pecah-pecah). Daun tunggal dan tumbuh bersilangan. Berwarna hijau pucat, berdaging tebal, berbentuk elips atau lonjong bulat telur dengan panjang 1-3 cm dan lebar 0,3-1 cm.
0 comments:
Post a Comment