Home » , , » Gelang KAYU LANGKA KOMBINASI 17 KAYU Kepala Naga Kayu Eboni 01 by INDONESIA CRAFT

Gelang KAYU LANGKA KOMBINASI 17 KAYU Kepala Naga Kayu Eboni 01 by INDONESIA CRAFT

Gelang KAYU LANGKA KOMBINASI 17 KAYU Kepala Naga Kayu Eboni 01
Selamat Datang di blog kami INDONESIA CRAFT  sajian blog tentang penjualan produk herbal khas nusantara dari berbagai daerah dengan memanfaatkan potensi alam nusantara.  Berikut ini adalah produk Gelang KAYU LANGKA KOMBINASI 17 KAYU Kepala Naga Kayu Eboni 01 , Persembahan team INDONESIA CRAFT kami jual dengan harga :

(harga belum termasuk ongkos kirim)
Berikut ini adalah foto produk yang kami tawarkan dan untuk melihat foto satu persatu siilahkan pelajari gambar di bawah ini dengan menggeser pada scroll yang tersendia.



























































Untuk melihat dan mempelajari terkait dengan artikel produk anda dapat menyimak tulisan di bawah ini.
By : M Imron Pribadi


Kayu Langka

Gelang KAYU LANGKA KOMBINASI 17 KAYU Kepala Naga Kayu Eboni 01 Jenis produk ini terbuat asli dari bahan ASLI 100%  dengan proses produksi full hand made etnik khas Jember yang di produksi oleh team kreatif INDONESIA CRAFT Jember yang sudah profesional dalam pengembangan produk berbagai macam kerajinan.

Sajian produk yang kami sajikan dalam lapak ini adalah berbagai macam kerajinan tasbih, gelang, cincin, sabuk, keris, tongkat, japamala, kalung, aksesoris, pipa rokok, seni ukir, seni pahat,seni lukis dot painting, seni grafir, seni ukir tradisional, mebel ukir, godo, gagang golok, tombak, dan multi craft lainnya.
Di bidang peralatan dapur tradisional kami juga menyajikan produk berbagai macam alat dapur di lapak ini seperti cangkir, kayu, cobek kayu, nampan kayu, piring kayu, soltet kayu, gelas kayu, sutel kayu, sumpit kayu, sodet kayu, entong kayu, plesmet dan berbagai macam kerajinan ayaman dan lainnya.

PELANGGAN YANG TERHORMAT, JIKA MINAT TERTARIK DENGAN PRODUK INI DAN SEBELUM MEMBELI LEBIH BAIK KAMI ANJURKAN UNTUK CHATTING TERLEBIH DAHULU TERKAIT KETERSEDIAAN STOCK, KWALITAS BARANG, WARNA BARANG, CORAK, MOTIF, UKURAN DLL. JIKA LANGSUNG ORDER MAKA AKAN KAMI KIRIM SESUAI STOCK YANG ADA DAN SESUAI PADA DISKRIPSI JUDUL.

Kayu Stigi

Stigi atau Drini (Pemphis acidula) Kayu Bertuah Nasional

Stigi, Setigi, Santigi, atau Drini (Pemphis acidula) menjadi salah satu pohon dan kayu yang diyakini memiliki tuah (kekuatan gaib). Bahkan diantara kayu-kayu bertuah lainnya semisal Dewandaru, Nagasari, dan Pulai, Stigi dianggap sebagai Raja Kayu Bertuah. Wajar jika kemudian tumbuhan semak pesisir bernama stigi atau centigi ini dijadikan jimat dan penyerap racun sehingga terkenal di kalangan pelaku metafisika. Selain tenar dan dianggap memiliki kekuatan ghaib oleh kalangan metafisika, Stigi (Pemphis acidula) juga menjadi tanaman favorit pencinta bonsai. Karakteristik batang, percabangan, daun, bunganya, dan daya tahan tanaman menjadikan Santigi sebagai bahan bonsai berkelas mahal.

Kayu Kalimosodo


Khasiat Gelang Kayu Kalimasada Alias Kayu Kalimosodo Terkenal Ampuh merupakan gelang pusaka yang terbuat dari kayu kalimasada, mungkin anda tidak asing dengan kalimat “kalimasada”. Nah Benar sekali, nama kayu bertuah yang satu ini sama dengan nama senjata andalan milik tokoh pandawa Yudistira. Kayu bertuah Kalimasada merupakan salah satu dari tiga serangkai kayu keramat (selain Kalimasada dan dewadaru). Dibandingkan dengan saudaranya, Setigi dan dewadaru, kayu kalimasada memiliki berat yang lebih ringan. Pola warnanya pun lebih matang dan gelap. Kayu kalimasada mempunyai energi yang kuat, akan tetapi energinya akan lebih terlengkapi bila dipakai bersama Setigi ataupun dewadaru.

Kayu Dewadaru


Kayu dewadaru di karimun jawa merupakan kayu yang paling dituakan (sepuh) atau dikeramatkan,sejarah sunan Nyamplungan yang membawa kayu ini dari ayahnya yaitu Sunan Gunung Muria yang dahulunya berbentuk tongkat alam ke karimun jawa.Cerita rakyat warga karimun jawa dahulunya tongkat yang di bawa sunan nyamplungan ke karimun jawa itu di tancapkan ke tanah sabdo pandito kata orang jawa tongkat kayu dewadaru tumbuh layaknya pohon pada umumnya dan lama ke lamaan beranak tunas dan tumbuh di pulau ini.Petilasan bekas pohon induk dewa daru ini masih bisa di saksikan di area makam sang wali dan pada saat ini sudah di kurung tembok, dawuh sang juru kunci makom, jika ada yang membawa cuilan kayu dewadaru sedikitpun dari bahan paling sepuh ini iso ndadekke orak karuan (bisa menjadikan malapetaka) dengan alasan tersebutlah di kurung tembok beton cor  tebal. Kisah cerita warga karimun jawa Kayu Dewadaru jika dibawa keluar dari kepulauan karimun jawa di perairan laut pulau ini akan mendatangkan angin dan ombak besar sehingga beberapa kapal yang tenggelam terombang-ambing ombak atau angin taufan,karena sifat kayu ini mendatangkan angin dan ombak besar jika dibawa ke tengah laut karimun jawa.”Seakan-akan kayu ini tidak mau dibawa keluar dari pulau” masih ada saksi hidup yang mengalami kejadian ini.  Warga pulau karimun jawa maupun warga jepara kota sendiri,bahkan ibu kandung,nenek juga pak lek saya mengalaminya "Alhamdulillah selamat karena berhasil menemukan kayu yang diselipkan di kemudi kapal dan dibuang ke laut,akhirnya awan yang gelap kembali terang ,angin dan ombak yang tiba-tiba ganas mulai bersahabat lagi,selamatlah ibu dan nenek saya.Sepenggal cerita yang memang apa adanya dari warga pulau. Wallhua`lam bissawab kang mif tidak pernah mengalami hal ini,namun jika anda berkunjung ke kepulauan karimun jawa cerita-cerita ini masih bisa ditanyakan ke warga asli sana.

Kayu Galih Asem

Kayu Galih Asem disebut sebagai Kayu “Satria Pandhita”, atau kayunya para pemimpin yang berwibawa dan bijaksana. Energi metafisik yang ada pada kayu yang diambil dari inti (galih) pohon asem atau asam ini, mampu memunculkan peluang untuk meraih jabatan. Menarik dukungan orang-orang di sekitar Anda agar dengan sukarela mendukung Anda. Terutama untuk urusan mendapatkan jabatan. Pegangan spiritual yang telah dibentuk menjadi Tasbih Kayu ini juga bisa Anda gunakan sebagai media untuk memudahkan jenjang karir Anda di bidang pekerjaan Anda sekarang. ASAM JAWA, Celagi, Tangkal Acem (Tamarindus Indicus Linn) Pohon Asam sangat popular di Indonesia dengan tinggi mencapai 30 m dan diameter mencapai 60 – 70 cm. Daun dan buahnya banyak digunakan untuk obat. Asam Kawak adalah buah asam yang telah dibersihkan dari biji dan seratnya kemudian dikukus sekitar 10 menit, diberi sedikit garam, dibentuk seperti bola dan dijemur disinar matahari. Asam kawak ini digunakan untuk obat macam macam, diantaranya penyakit tenggorokan. Bijinya disebut Klungsu, diyakini dapat menolak roh jahat, khususnya dari Kerajaan Kidul. Biji asam yang hitam legam sebanyak 3-9 biji jika ditaruh dalam lampu mobil/motor dipercaya dapat menghindari kecelakaan lalu lintas yang diakibatkan oleh mahluk halus. Bagian hitam dari teras asam dinamakan Galih Asam, bertuah untuk keselamatan, menolak Jin jahat dan anti tenung. Jika dipukulkan pada seseorang yang mempunyai daya magic hitam maka biasanya akan punah kesaktiannya. Galih Asam hanya baik dipakai oleh pemimpin berhati “Satriya Pandita”, kayu ini juga bagus untuk Warangka Keris. Manfaat dari Tasbih Galih Asem Asli akan anda dapatkan jika senantiasa selalu di buat untuk berdzikir,dimudahkan rejekinya,dan bagi anda yg berjualan atau pengusaha rezeki akan lancar.Karena Tasbih Galih Asem Asli ini terbuat dari kayu Pilihan dan berkualitas tinggi, Jika anda berminat untuk mendapatkan Tasbih Galih Asem Asli ini,anda dapat mempercayakan kepada Tokomisteri.com.Karena disini semua produk tasbih kayu Galih Asem Di jamin Keaslianya.tasbih Kayu Galih Asem Asli telah kami isi dengan kekuatan sugesti dan ilmu hikmah tingkat tinggi sehingga akan lebih aman bila di pergunakan.

Kayu Eboni Hitam

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Ini adalah versi yang telah diperiksa dari halaman initampilkan/sembunyikan detail
Jump to navigationJump to search
Kayu-hitam Sulawesi
Diospyros celebica - Manado.JPG
Kayu hitam sulawesi di Manado
Klasifikasi ilmiah
Kingdom: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Ericales
Famili: Ebenaceae
Genus: Diospyros
Spesies: D. celebica
Nama binomial
Diospyros celebica
Bakh. f.
Kayu-hitam Sulawesi adalah sejenis pohon penghasil kayu mahal dari suku eboni-ebonian (Ebenaceae). Nama ilmiahnya adalah Diospyros celebica, yakni diturunkan dari kata "celebes" (Sulawesi), dan merupakan tumbuhan endemik daerah itu.

Daftar isi  [sembunyikan] 
1 Pemerian
2 Hasil dan kegunaan
3 Penyebaran dan konservasi
4 Bahan Referensi
5 Pranala luar
Pemerian[sunting | sunting sumber]
Pohon, batang lurus dan tegak dengan tinggi sampai dengan 40 m. Diameter batang bagian bawah dapat mencapai 1 m, sering dengan banir (akar papan) besar. Kulit batangnya beralur, mengelupas kecil-kecil dan berwarna coklat hitam. Pepagannya berwarna coklat muda dan di bagian dalamnya berwarna putih kekuning-kuningan. Daun tunggal, tersusun berseling, berbentuk jorong memanjang, dengan ujung meruncing, permukaan atasnya mengkilap, seperti kulit dan berwarna hijau tua, permukaan bawahnya berbulu dan berwarna hijau abu-abu. Bunganya mengelompok pada ketiak daun, berwarna putih. Buahnya bulat telur, berbulu dan berwarna merah kuning sampai coklat bila tua. Daging buahnya yang berwarna keputihan kerap dimakan monyet, bajing atau kelelawar; yang dengan demikian bertindak sebagai agen pemencar biji. Bijinya berbentuk seperti baji yang memanjang, coklat kehitaman.

Kayu Gaharu

Kandungan resin yang terdapat pada bagian gubal kayu Gaharu ini juga terkenal sebagai bahan pelengkap wangi-wangian karena memiliki aroma harum yang sangat khas. Aroma ini juga dipercaya mampu menjadi aromaterapi anti-stres yang cukup ampuh. Sudah sejak sekitar ratusan tahun yang lalu jenis kayu ini menjadi komoditas perdagangan dari berbagai kerajaan di Nusantara ke berbagai penjuru dunia seperti India, Persia, Negara-negara Arab, hingga negara-negara di Afrika Timur. Pohon dari kayu Gaharu memiliki daun yang lancip alias meruncing pada bagian ujungnya serta memiliki buah berbentuk bulat oval dengan ukuran panjang sekitar 3 cm hingga 5 cm. Buah dari pohon kayu Gaharu ini berwarna kemerahan dan memiliki permukaan kulit yang agak berbulu. Pada pohon kayu Gaharu yang berkualitas sangat baik, bagian gubal pohonnya memiliki warna hitam pekat yang merata serta memiliki aroma harum khas yang pekat saat dipotong atau disayat. Sedangkan pada kayu Gaharu yang berkualitas rendah, bagian gubal berwarna lebih kecokelatan serta aroma yang dihasilkan tidak sekuat pada kayu gaharu yang berkualitas tinggi.

Manfaat serta Penggunaan Kayu Gaharu

Selain memiliki zat yang bisa digunakan untuk bahan wewangian seperti yang disebutkan sebelumnya, kayu Gaharu juga banyak dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan lainnya. Sama halnya seperti kayu Cendana.

KAYU CENDANA

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Ini adalah versi yang telah diperiksa dari halaman initampilkan/sembunyikan detail
Jump to navigationJump to search
Cendana
Santalum album - Köhler
Cendana Santalum album dari Köhler
Status konservasi

Rentan (IUCN 2.3)[1]
Klasifikasi ilmiah
Kingdom: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Santalales
Famili: Santalaceae
Genus: Santalum
Spesies: S. album
Nama binomial
Santalum album
L.
Cendana, atau cendana wangi, merupakan pohon penghasil kayu cendana dan minyak cendana. Kayunya digunakan sebagai rempah-rempah, bahan dupa, aromaterapi, campuran parfum, serta sangkur keris (warangka). Kayu yang baik bisa menyimpan aromanya selama berabad-abad. Konon di Sri Lanka kayu ini digunakan untuk membalsam jenazah putri-putri raja sejak abad ke-9. Di Indonesia, kayu ini banyak ditemukan di Nusa Tenggara Timur, khususnya di Pulau Timor, meskipun sekarang ditemukan pula di Pulau Jawa dan pulau-pulau Nusa Tenggara lainnya. Cendana adalah tumbuhan parasit pada awal kehidupannya. Kecambahnya memerlukan pohon inang untuk mendukung pertumbuhannya, karena perakarannya sendiri tidak sanggup mendukung kehidupannya. Karena prasyarat inilah cendana sukar dikembangbiakkan atau dibudidayakan. Kayu cendana wangi (Santalum album) kini sangat langka dan harganya sangat mahal. Kayu yang berasal dari daerah Mysoram di India selatan biasanya dianggap yang paling bagus kualitasnya. Di Indonesia, kayu cendana dari Timor juga sangat dihargai. Sebagai gantinya sejumlah pakar aromaterapi dan parfum menggunakan kayu cendana jenggi (Santalum spicatum). Kedua jenis kayu ini berbeda konsentrasi bahan kimia yang dikandungnya, dan oleh karena itu kadar harumnya pun berbeda.

Kayu cendana dianggap sebagai obat alternatif untuk membawa orang lebih dekat kepada Tuhan. Minyak dasar kayu cendana, yang sangat mahal dalam bentuknya yang murni, digunakan terutama untuk penyembuhan cara Ayurveda, dan untuk menghilangkan rasa cemas.

Arti lain[sunting | sunting sumber]
Di Indonesia, kata "Cendana" sering digunakan oleh pers untuk menyebut sesuatu yang berkaitan dengan Soeharto, presiden R.I. yang kedua, dan orang-orang dekatnya. Alasannya karena rumah pribadi Soeharto beserta beberapa anaknya terletak di Jalan Cendana, Jakarta Pusat. Ditinjau dari bahasa Belanda (sandelhout) dan bahasa Inggrisnya (sandalwood), kayu cendana diyakini berasal dari NTT khususnya Pulau Sumba. Hal ini dapat dilihat dari julukan Pulau Sumba, Sandalwood Island. Julukan ini dibawa turun temurun dari zaman penjajahan Jepang dan Belanda hingga sekarang.

Referensi[sunting | sunting sumber]
^ Asian Regional Workshop (1998). Santalum album. 2006 IUCN Red List of Threatened Species. IUCN 2006. Diakses 2007-02-08.
^ Suriamihardja S dan I Wayan Widhana Susila, 1993. Strategi dan Upaya Pelestarian Potensi Cendana di Nusa Tenggara Timur. Savanna. Kupang: Balai Penelitian Kehutanan. 1-8.

CIRI CIRI KAYU CENDANA
Tidak sedikit orang yang bilang jika kayu cendana tergolong salah satu jenis kayu yang unik dan istimewa. Tidak salah memang, bukan karena keindahan tekstur ataupun kekuatan kayunya, tapi karena kayu ini mampu menghasilkan bau atau aroma yang harum yang tidak akan ditemukan pada jenis kayu lain selain dari golongan cendana dan gaharu. Dan karena keistimewaannya itu tadi, menjadikan harga pasaran (baik pasar domestik maupun pasar luar negeri) kayu cendana ini cukup mahal. Bahkan di Indonesia, kayu ini dikelompokkan sebagai salah satu jenis kayu yang bernilai komersial (baca jenis-jenis kayu komersial di Indonesia). 
kayu cendana dan ciri-cirinya
Berbicara Indonesia, Di negara ini kayu cendana tersebar setidaknya di tiga daerah yakni di Jawa timur, Flores dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Tapi dari ketiga daerah tersebut, Nusa Tenggara Timurlah yang lebih dikenal sebagai  tempat atau daerah yang paling banyak menghasilkan kayu cendana ini, sampai-sampai salah satu pulau di daerah ini (di NTT) mendapat julukan sandalwood island atau pulau cendana.
Selain di Indonesia, kayu cendana ini juga dapat ditemukan di negara lain salah satunya adalah India. Konon, kualitas kayu cendana yang berasal dari India ini merupakan yang paling bagus diantara kualitas jenis-jenis cendana lainnya termasuk yang berasal dari Indonesia. Meskipun demikian bukan berarti kualitas kayu cendana dari Indonesia ini rendah, sebab tidak sedikit juga kayu cendana yang berasal dari Indonesia ini yang sampai di ekspor.
Nah untuk mengenal lebih jauh mengenai kayu cendana, berikut ini adalah ciri-ciri atau spesifikasi dari kayu cendana:
Warna kayu : umumnya kayu cendana berwarna kuning belerang, tapi ada juga yang berwarna coklat tua
Tekstur kayu: kayu cendana teksturnya sangat halus
Arah serat: ada yang lurus, bergelombang dan ada juga yang berpadu
Bobot: sedang (menurut situs indonesianforest.com berat jenis rata-ratanya sebesar 0,84)
Tingkat keawetan : termasuk sedang ( kelas awet II)
Tingkat kekuatan: termasuk sedang hingga baik (kelas kuat II-I)
Kembang susut kayu: kemungkinan susut kayu cendana adalah kecil hingga sedang
Daya retak kayu : rendah hingga sedang
Tingkat kekerasan kayu: termasuk sedang hingga keras
Sifat pengerjaan : agak sulit. 

Tapi, meskipun sifat pengerjaan kayu cendana ini sedikit agak sulit, tetap saja banyak orang yang menggunakan kayu harum ini untuk berbagai macam keperluan seperti bahan untuk membuat parfum, dupa, tasbih, aroma terapi, obat-obatan dll.

Kayu Kaokah

Kayu Kokka atau biasa disebut dengan Kayu Kaukah merupakan kayu tertua di antara kayu yang lain. Kayu ini termasuk jenis tumbuhan Palma. Banyak sekali sejarah yang terkandung di dalam Kayu Kokka itu sendiri. Menurut historis Islam, Kayu Kokka pada zaman dulu merupakan kayu yang memiliki keajaiban dan mengandung mukjizat yang luar biasa pada masa Rosul. Sejarah nabi mengatakan bahwa Kayu Koka digunakan oleh Nabi Musa A.S. untuk membelah lautan saat dikejar Raja Firaun dan bala tentaranya. Sama halnya dengan Nabi Nuh, beliau memanfaatkan Kayu Kokka sebagai bahan dasar kapal sehingga beliau dan para umatnya dapat selamat dari ancaman bahaya arus banjir bandang. Selanjutnya, Nabi Sulaiman menggunakan Kayu Kokka dan memanfaatkannya sehingga beliau berhasil menguasai seluruh jin yang ada di alam semesta. Demikian halnya dengan Nabi Muhammad yang telah menggunakan Kayu Kokka sebagai tasbih.

Pohon Kokka dikenal memiliki usia ratusan hingga ribuan tahun silam sehingga ia dikeramatkan. Maka dari itulah Kayu Kokka ini banyak digunakan oleh masyarakat sebagai sarana spiritual demi mencapai tujuan atau hajat yang diinginkannya. Terutama dalam hal menjaga diri atau untuk perlindungan agar terhindar dari segala marabahaya. Alasan itulah yang mendasari bawah masyarakat kuno dulunya sering meletakkan Kayu Kokka di dalam rumah sebagai benteng perlindungan. Memang, sejak dulu Kayu Kokka telah banyak digunakan oleh masyarakat sebagai sarana spiritual dalam mencapai kesuksesan hidup. Kemudian di tangan Master Khilman, Kayu koka ini diubah menjadi gelang bertuah yang berdaya guna tinggi. Selain memiliki energi secara alami, Kayu Kokka pun telah diproses dan diisi energi lebih kuat sehingga benar-benar mengandung tuah lebih padat dan lebih fokus dari sebelumnya. Dengan demikian, beragam manfaat bisa Anda dapatkan.

Kayu Secang

Kayu secang mempunyai bentuk kulit yang banyak durinya dan berwarna kelabu sedang pada teras kayunya berwarna kemereh- merahan. Daunnya kecil- kecil dan dapat tumbuh dalam berbagai keadaan tanah. Keberadaan kayu sangat banyak terdapat di mana- mana, bahkan di daerah Gunung Kidul kayu ini dijadikan pembatas pekarangan. Pohon ini bisa tumbuh hingga beberapa puluh tahun namun besar batangnya tidak bisa hingga mencapai setengah meter. Tingginya kurang lebih hanya tiga meter, dan kayunya tidak mempunyai kekerasan yang tinggi. Kayu ini bisa digunakan sebagai jamu dan obat. Jika menderita segala jenis penyakit yang dimulai dengan keluarnya darah dari hidung dapat dilakukan pertolongan dengan memberikan air rebusan dari teras kayu ini. Sebagai contoh demam berdarah atau sejenisnya. Penyakit darah tinggi, penyakit gula, muntah darah, infeksi, ginjal, lever dan kanker. Dapat juga sebagai obat penyakit jantung jika ditambahkan dengan menambahkan daun dewandaru.

Penyakit- penyakit di atas jika belum terlambat bisa dilakukan penyembuhan dengan kayu ini, namun apabila sudah terlambat maka ditambahkan dengan ceplukan dan sedikit adas pulo waras. Untuk penyembuhan kanker adalah menambah dengan kayu stigi, nogosari, dan sedikit rumput ular (jika tidak ada rumput ini maka dipakai buah mahkota dewa). Dipercaya secara spiritual, kayu ini mampu menolak santet, pelarisan dan masih banyak manfaat lainnya.

Kayu Walikukun

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Jump to navigationJump to search
Walikukun
Schout ovat 130112-33396 ngw.JPG
Walikukun, Schoutenia ovata
dari Kiyonten, Kasreman, Ngawi
Klasifikasi ilmiah
Kingdom: Plantae
(tidak termasuk): Angiospermae
(tidak termasuk): Eudikotil
(tidak termasuk): Rosidae
Ordo: Malvales
Famili: Malvaceae
Genus: Schoutenia
Spesies: S. ovata
Nama binomial
Schoutenia ovata
Korth.[1]
Sinonim
Schoutenia hypoleuca Pierre
Actinophora hypoleuca (Pierre) O. Kuntze
Actinophora fragrans Wallich ex R.Br.
Untuk nama kecamatan di Kabupaten Ngawi, lihat Walikukun, Ngawi.

Walikukun (Schoutenia ovata Korth.) adalah sejenis pohon kecil anggota suku Tiliaceae. Pohon ini biasa ditemukan di hutan-hutan tipe musiman yang tumbuh di Jawa dan pulau-pulau di sebelah timurnya. Sebutan lainnya di antaranya: harikukun (Sd.); lanji, walikukun (Jw.); kokon, walèkokon (Md.)[2]. Juga,daeng nieo, daeng samae, daeng saeng, popel thuge, East Indian wood, ach-sat.[3]

Daftar isi  [sembunyikan] 
1 Bioekologi ringkas
2 Kegunaan
3 Catatan kaki
4 Pranala luar
Bioekologi ringkas[sunting | sunting sumber]

Semak walikukun
Walikukun berperawakan semak, perdu atau pohon kecil, bercabang mulai dari dekat tanah, dengan tinggi mencapai 25 m dan gemang batang hingga 40–45 cm, namun umumnya kurang daripada itu[2]. Daun-daunnya terletak berseling, bundar telur atau lonjong, 1–17 × 1–8 cm, dengan bagian sebelah ujung kadang-kadang berlekuk atau berbagi, berambut halus, hijau di atas dan coklat kemerahan di sebelah bawah. Bunganya putih kekuningan, tersusun dalam tandan. Sementara buahnya kecil, sekitar 6 mm, berbiji tunggal. Tumbuh sampai ketinggian 900 m dpl., walikukun umumnya ditemukan di dataran rendah yang panas dan kering, di hutan-hutan gugur daun, hutan jati, sabana dan padang rumput. Kadang-kadang ditemukan di tanah yang berat dan kurang baik, yang becek secara periodik. Walikukun tahan terhadap naungan dan biasa tumbuh sebagai tajuk lapis kedua, sering ditemukan tumbuh menggerombol.

Kayu Tesek

Kayu tengsek biasa juga disebut kayu tesek, kayunya sangat keras dan seratnya lurus sejajar dengan batang, panjang dan rapat. Pohon jenis tengsek biasa ditemukan di daerah pegunungan berapi dan paling yang mempunyai kualitas bagus banyak ada di Gunung Merapi. Biasanya pohon ini tumbuh kerdil, hanya beberapa meter dari permukaan tanah, namun bisa mencapai ketinggian hingga 40meter, tergantung dari kelestarian alam dan tanah yang ditumbuhinya. Batangnya bulat dan lurus, terbagi dalam dua jenis kayu tengsek yang ada di Jawa dibedakan dengan warna kulitnya. Jika warna kulitnya putih agak gelap sedikit adalah kayu tengsek jenis biasa, sedangkan jenis lainnya adalah kayu tengsek jenis gelap kelabu atau wulung. Kayu tengsek ini mempunyai warna kayu kelabu gelap dan apabila disimpan lama maka akan berubah menjadi hitam. Yang menjadi ciri khasnya adalah kayu tengsek akan tenggelam di dalam air dan sangat keras. Menurut kepercayaan Jawa, dengan kayu tengsek sekecil batu cincin pun sama kuatannya dengan membawa kayu tengsek kayu tengsek sebesar tongkat pemukul. Kekuatan dari kayu tengsek adalah mengakibatkan pingsan sampai mati. Dari kekuatan ini maka hendaklah kayu tengsek ini hanya dipaki oleh orang yang  berjiwa sabar dan harus menjauhkan diri dari perasaan marah.
Karena kekerasannya kayu tengsek jarang dibentuk dalam bentuk rumit seperti warangka keris atau warangka tombak. Biasanya hanya dalam bentuk sederhana misalkan sebagai pipa rokok, pemukul, tongkat pijit dan sejenisnya. Tuahnya di antara spiritualis mengatakan bahwa dengan membawa kayu ini maka akan tahan lama di dalam air. Dan keasliannya adalah dengan meletakkan dalam air mengalir maka kayu tengsek akan melawan arus. Namun potongan batang kayu tengsek tidak semuanya dapat  melawan arus padahal masih terdiri dari satu pohon. Kekuatan lainnya adalah anti terhadap kekuatan gaib jahat dan anti terhadap tanah yang dianggap sangar (mengerikan). Anti terhadap hama tumbuhan dan mampu menolak hewan berbisa, tetapi tidak dapat menyembuhkan dari sengatan atau gigitan yang berbisa. Pemakainya tidak dibatasi oleh jenis kelamin yang dipunyai oleh yang membawanya. Pria maupun wanita boleh membawa kayu ini, namun harus diperhatikan. Jangan sampai mengumbar hawa nafsu dan amarah dengan membawa kayu ini.

Kayu ini mempunyai sifat laki- laki, jadi sangat cocok bila dibawa oleh wanita. Sedangkan jodohnya kayu ini adalah kayu setigi (setinggi, kastigi). Selain dari Gunung Merapi, kayu stigi yang terkenal berasal dari Gunung Lawu. Dipercaya pohon tengsek yang masih kecil sekecilpun, sudah dihuni oleh jin yang menjadi penunggu kayu tersebut. Bagi orang awam, untuk menebang kayu ini tidaklah mudah. Hal ini karena pada umumnya pohon ini dijaga dan menjadi tempat tinggal atau sebagai rumah jin.

KAYU NAGASARI


Pohon ini asalnya dari India, banyak ditanam dihalaman atau kebun dibawah 1300 m dpl didaerah Jawa dan Bali, bisa mencapai tinggi 20 m dengan diameter 50 cm. Yang dianggap bertuah umumnya terdapat di makam-makam tokoh sejarah, misal Raja, Ulama seperti di Imogiri, Kotagede, Kudus dan Gunung Muria. Daun yang muda berwarna merah, duduk berhadapan, bunga besar dengan 4 helai daun mahkota yang berwarna putih, berbau wangi. Sedang buahnya berkulit keras disebut Gandhek berisi 1 – 4 biji. Mulai akar, daun, bunga sampai kulit dan kayu dimanfaatkan untuk obat dan azimat penangkal bahaya.  Kuncup bunga yang masih tertutup disebut sari kurung atau cangkok kurung. Sedang kuncup bunga yang telah terbuka disebut sari mekar atau cangkok mekar. Benang sarinya harum, dinamakan podhisari atau sari naga / sari cangkok. Bunga yang telah diambil benang sarinya ditumbuk halus menjadi obat-obatan disebut sari cangkok. Semua ini menjadi bahan campuran pelbagai obat racikan. Biji Nagasari juga banyak dimanfaatkan untuk obat luar, caranya biji ditumbuk halus setelah dihilangkan kulit kerasnya, kemudian ditaruh dalam minyak kelapa atau wijen (sesam oil) dan dipanasi. Minyak ini sangat baik untuk luka infeksi, eksim menahun, bengkak bahkan bisul dan segala macam penyakit kulit. Untuk pengobatan sebaiknya dalam keadaan hangat larutan nogosari dalam minyak itu dioleskan pada bagian yang sakit. Biji Nagasari juga dapat digunakan untuk pengobatan infeksi dalam. Caranya, ambil 3 –5 nogosari, pecah dan tumbuk lalu taruh dalam gelas berikut kulitnya lalu seduh dengan air setengah panas (air termos), diamkan sekitar 5 menit dan setelah dingin diminumkan pada si sakit. Isinya jangan dibuang tetapi isi dengan air panas lagi dan lima jam kemudian diminumkan lagi kemudian ditambah air panas lagi dan minumkan 5 jam kemudian. Air nogosari ini sangat baik untuk mengobati haid yang selalu sakit, pendarahan lambung dan keputihan. Menurut pengalaman banyak orang, segala penyakit yang mempunyai efek panas badan dapat disembuhkan dengan nogosari, baik dengan seduhan dalam air mulai dari biji, serpihan kayu, daun, bunga atau kulit kayunya. Kulit kayu Nogosari berwarna coklat, jika sudah tua menjadi coklat kehitaman atau coklat dengan serat serat hitam. Kayu yang dianggap mempunyai daya gaib istimewa terutama yang dari makam leluhur. Untuk mendapatkannya dianjurkan puasa mutih (hanya makan nasi dan minum air putih) selama beberapa hari. Sebelum memotong kayu, seyogyanya melakukan sesaji selamatan menurut petunjuk penjaga makam. 

BERSAMBUNG ........ 







Share this article :

0 comments:

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © Nopember 2010. INDONESIA CRAFT - All Rights Reserved
Template Created by M Imron Pribadi Published by Makrifat Business Online - Offline
Proudly powered by imronpribadi