Gelang GANITRI JUMBO Ukuran 30 mm
Selamat Datang di blog kami INDONESIA CRAFT sajian blog tentang penjualan produk herbal khas nusantara dari berbagai daerah dengan memanfaatkan potensi alam nusantara. Berikut ini adalah produk Gelang GANITRI JUMBO Ukuran 30 mm , Persembahan team INDONESIA CRAFT kami jual dengan harga :
Selamat Datang di blog kami INDONESIA CRAFT sajian blog tentang penjualan produk herbal khas nusantara dari berbagai daerah dengan memanfaatkan potensi alam nusantara. Berikut ini adalah produk Gelang GANITRI JUMBO Ukuran 30 mm , Persembahan team INDONESIA CRAFT kami jual dengan harga :
(harga belum termasuk ongkos kirim)
Berikut ini adalah foto produk yang kami tawarkan dan untuk melihat foto satu persatu siilahkan pelajari gambar di bawah ini dengan menggeser pada scroll yang tersendia.
Untuk melihat dan mempelajari terkait dengan artikel produk anda dapat menyimak tulisan di bawah ini.
By : M Imron Pribadi
Biji Ganitri
Ganitri atau Jenitri (Elaeocarpus serratus) menjadi pohon dengan buah yang digelari “Air Mata Dewa Siwa”. Biji Ganitri atau Jenitri, di India dikenal sebagai ‘Rudraksha’ yang berarti “Mata Dewa Siwa”. Mitosnya, tumbuhan Ganitri tumbuh dari air mata Dewa Siwa yang menetes di bumi.
Dari mitos tersebutlah, Ganitri menjadi biji yang disucikan, dikeramatkan, serta dipercaya mampu membersihkan dosa. Tumbuhan ini pun kemudian menjadi terkenal karena bijinya yang awet untuk dijadikan manik-manik, mata tasbih atau rosario. Dan ternyata, salah satu tumbuhan asli Indonesia ini tidak hanya mengandung mitos, berdasar uji klinis, buah dan bijinya berkhasiat herbal termasuk untuk meredakan stres.
Nama latin tumbuhan asli Indonesia ini adalah Elaeocarpus serratus L., yang mempunyai banyak nama sinonim. Nama-nama sinonim tersebut diantaranya adalah Elaeocarpus adenophyllus Wall., Elaeocarpus barnardii Burkill, Elaeocarpus cuneatus Wight, Elaeocarpus ganitrus Roxb. ex G.Don, Elaeocarpus malabaricus Oken, Elaeocarpus perim-kara DC., Elaeocarpus perincara Buch.-Ham., Elaeocarpus sphaericus (Gaertn.) K.Schum., Ganitrus roxburghii Wight, Ganitrus sphaerica Gaertn., Misipus serratus Raf., dan Monocera serrata Turcz.
Dalam bahasa Inggris Ganitri dikenal sebagai Rudraksa atau Ceylon-olive. Sedangkan di Indonesia selain dikenal sebagai Ganitri atau Jenitri juga dikenal sebagai Jenitri atau Klitri (Madura), Sambung Susu (Jawa), Biji Mala (Bali), dan Biji Sima (Sulawesi).
Diskripsi Jenitri (Elaeocarpus serratus)
Jenitri atau Genitri adalah pohon dari famili Elaeocarpaceae dengan tinggi mencapai 20-30 meter. Batangnya tegak, berkayu, bulat, dengan percabangan simpodial, dan berkulit kasar berwarna coklat dengan diameter hingga mencapai 150 cm. Daun Genitri berjenis tunggal, berwarna hijau, berbentuk lonjong dengan tepi bergerigi, dan ujung dan pangkalnya meruncing. Daun berukuran panjang 8-20 cm dan lebar 3-6 cm. Daun tumbuh tersebar, bertangkai pendek, dengan pertulangan menyirip.
Bunga Ganitri berjenis bunga majemuk berbentuk malai yang muncul di ketiak daun. Kelopak bunga lonjong, berbagi, berwarna hijau pucat, dan terdapat rambut, sedangkan mahkota bunga berbentuk lonceng, bercangap, dan berwarna kuning. Buah Jenitri berjenis buni, berbentuk bulat, berwarna hijau dengan diameter sekitar 2 cm.
Biji Ganitri (Rudraksha) berbentuk bulat, berwarna coklat muda hingga coklat tua dengan diameter antara 0,5 cm -2 cm. Permukaan biji berlubang dan beralur (berulir) layaknya diukir. Akar tunggang berwarna keputihan.
Pohon Ganitri (Elaeocarpus serratus) adalah tumbuhan tropis Asia yang tumbuh tersebar mulai dari India, Nepal, Srilanka, Myanmar, Malaysia, dan Indonesia. Di Indonesia tersebar di pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, Bali, Sulawesi, dan Nusa Tenggara. Tumbuh baik mulai dari di daerah berketinggian 350 meter dpl hingga 1200 meter dpl.
Tidak termasuk tumbuhan langka maupun tumbuhan di lindungi di Indonesia. Bahkan telah dibudidayakan di pekarangan maupun kebun untuk dimanfaatkan bijinya. Indonesia merupakan salah satu negara pengekspor biji Ganitri terbesar di dunia.
Pemanfaatan Ganitri
Yang paling dikenal adalah pemanfaatan bijinya yang beralur sebagai biji tasbih, mala, rosario, manik-manik, kalung, dan aneka kerajinan lainnya. Tekstur pada biji Ganitri dengan permukaan beralur memang unik. Di samping itu, sesuai mitosnya sebagai ‘air mata Dewa Siwa’, termasuk biji yang disucikan dan dikeramatkan terutama oleh umat Hindu.
Biji Ganitri atau Rudraksha, melalui beberapa uji klinis, mempunyai berbagai khasiat bagi kesehatan. Beberapa manfaat biji Ganitri diantaranya menghilangkan stress, antidepresan, antibakteri, dan anti-infeksi, menstabilkan tekanan darah, meluruhkan lemak badan, dan menghisap polutan di sekitarnya. Pemanfaatanya dengan menggunakan biji Ganitri sebagai kalung, gelang, tasbih, ataupun direndam dalam air kemudian di minum.
Selain bijinya pemanfaatan lain tumbuhan ini adalah sebagai pohon peneduh, pohon penghijauan, hingga batangnya digunakan sebagai bahan bangunan.
Dengan berbagai manfaatnya tersebut, biji Ganitri banyak diperdagangkan. Harga Ganitri dipengaruhi oleh tektur dan ukurannya. Semakin rumit teksturnya dan semakin kecil ukuran bijinya akan bernilai semakin mahal.
Klasifikasi Ilmiah Bidara. Kerajaan : Plantae. Divisi : Tracheophyta. Kelas : Magnoliopsida. Ordo : Oxalidales. Famili : Elaeocarpaceae. Genus : Elaeocarpus. Spesies : Elaeocarpus serratus L.
BERSAMBUNG ........
Biji Ganitri
Ganitri atau Jenitri (Elaeocarpus serratus) menjadi pohon dengan buah yang digelari “Air Mata Dewa Siwa”. Biji Ganitri atau Jenitri, di India dikenal sebagai ‘Rudraksha’ yang berarti “Mata Dewa Siwa”. Mitosnya, tumbuhan Ganitri tumbuh dari air mata Dewa Siwa yang menetes di bumi.
Dari mitos tersebutlah, Ganitri menjadi biji yang disucikan, dikeramatkan, serta dipercaya mampu membersihkan dosa. Tumbuhan ini pun kemudian menjadi terkenal karena bijinya yang awet untuk dijadikan manik-manik, mata tasbih atau rosario. Dan ternyata, salah satu tumbuhan asli Indonesia ini tidak hanya mengandung mitos, berdasar uji klinis, buah dan bijinya berkhasiat herbal termasuk untuk meredakan stres.
Nama latin tumbuhan asli Indonesia ini adalah Elaeocarpus serratus L., yang mempunyai banyak nama sinonim. Nama-nama sinonim tersebut diantaranya adalah Elaeocarpus adenophyllus Wall., Elaeocarpus barnardii Burkill, Elaeocarpus cuneatus Wight, Elaeocarpus ganitrus Roxb. ex G.Don, Elaeocarpus malabaricus Oken, Elaeocarpus perim-kara DC., Elaeocarpus perincara Buch.-Ham., Elaeocarpus sphaericus (Gaertn.) K.Schum., Ganitrus roxburghii Wight, Ganitrus sphaerica Gaertn., Misipus serratus Raf., dan Monocera serrata Turcz.
Dalam bahasa Inggris Ganitri dikenal sebagai Rudraksa atau Ceylon-olive. Sedangkan di Indonesia selain dikenal sebagai Ganitri atau Jenitri juga dikenal sebagai Jenitri atau Klitri (Madura), Sambung Susu (Jawa), Biji Mala (Bali), dan Biji Sima (Sulawesi).
Diskripsi Jenitri (Elaeocarpus serratus)
Jenitri atau Genitri adalah pohon dari famili Elaeocarpaceae dengan tinggi mencapai 20-30 meter. Batangnya tegak, berkayu, bulat, dengan percabangan simpodial, dan berkulit kasar berwarna coklat dengan diameter hingga mencapai 150 cm. Daun Genitri berjenis tunggal, berwarna hijau, berbentuk lonjong dengan tepi bergerigi, dan ujung dan pangkalnya meruncing. Daun berukuran panjang 8-20 cm dan lebar 3-6 cm. Daun tumbuh tersebar, bertangkai pendek, dengan pertulangan menyirip.
Bunga Ganitri berjenis bunga majemuk berbentuk malai yang muncul di ketiak daun. Kelopak bunga lonjong, berbagi, berwarna hijau pucat, dan terdapat rambut, sedangkan mahkota bunga berbentuk lonceng, bercangap, dan berwarna kuning. Buah Jenitri berjenis buni, berbentuk bulat, berwarna hijau dengan diameter sekitar 2 cm.
Biji Ganitri (Rudraksha) berbentuk bulat, berwarna coklat muda hingga coklat tua dengan diameter antara 0,5 cm -2 cm. Permukaan biji berlubang dan beralur (berulir) layaknya diukir. Akar tunggang berwarna keputihan.
Pohon Ganitri (Elaeocarpus serratus) adalah tumbuhan tropis Asia yang tumbuh tersebar mulai dari India, Nepal, Srilanka, Myanmar, Malaysia, dan Indonesia. Di Indonesia tersebar di pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, Bali, Sulawesi, dan Nusa Tenggara. Tumbuh baik mulai dari di daerah berketinggian 350 meter dpl hingga 1200 meter dpl.
Tidak termasuk tumbuhan langka maupun tumbuhan di lindungi di Indonesia. Bahkan telah dibudidayakan di pekarangan maupun kebun untuk dimanfaatkan bijinya. Indonesia merupakan salah satu negara pengekspor biji Ganitri terbesar di dunia.
Pemanfaatan Ganitri
Yang paling dikenal adalah pemanfaatan bijinya yang beralur sebagai biji tasbih, mala, rosario, manik-manik, kalung, dan aneka kerajinan lainnya. Tekstur pada biji Ganitri dengan permukaan beralur memang unik. Di samping itu, sesuai mitosnya sebagai ‘air mata Dewa Siwa’, termasuk biji yang disucikan dan dikeramatkan terutama oleh umat Hindu.
Biji Ganitri atau Rudraksha, melalui beberapa uji klinis, mempunyai berbagai khasiat bagi kesehatan. Beberapa manfaat biji Ganitri diantaranya menghilangkan stress, antidepresan, antibakteri, dan anti-infeksi, menstabilkan tekanan darah, meluruhkan lemak badan, dan menghisap polutan di sekitarnya. Pemanfaatanya dengan menggunakan biji Ganitri sebagai kalung, gelang, tasbih, ataupun direndam dalam air kemudian di minum.
Selain bijinya pemanfaatan lain tumbuhan ini adalah sebagai pohon peneduh, pohon penghijauan, hingga batangnya digunakan sebagai bahan bangunan.
Dengan berbagai manfaatnya tersebut, biji Ganitri banyak diperdagangkan. Harga Ganitri dipengaruhi oleh tektur dan ukurannya. Semakin rumit teksturnya dan semakin kecil ukuran bijinya akan bernilai semakin mahal.
Klasifikasi Ilmiah Bidara. Kerajaan : Plantae. Divisi : Tracheophyta. Kelas : Magnoliopsida. Ordo : Oxalidales. Famili : Elaeocarpaceae. Genus : Elaeocarpus. Spesies : Elaeocarpus serratus L.
BERSAMBUNG ........
0 comments:
Post a Comment